FB Diblokir Pemerintah Tiongkok, Warga Hongkong Ramai Berdemo. Kebijakan pemerintah Tiongkok melakukan pemblokiran pada FB dan sejumlah media sosial lainnya membuat massa pro-demokrasi melakukan unjuk rasa. Lokasi unjuk rasa semakin meluas di Hongkong.
Pemerintah negeri Tirai Bambu itu
dikabarkan telah memblokir Facebook, Twitter, dan Instagram seperti yang
dilaporkan oleh laman Phone Arena, Senin (29/9/2014). Bahkan media
sosial lokal mereka, Weibo juga tak luput dari pemblokiran.
Menariknya, pemblokiran hanya dilakukan
di kawasan China Daratan. Sementara warga Hongkong masih dapat mengakses
jejaring sosial secara normal. Foto-foto unjuk tasa di Hong Kong ini
menggunakan hastag #OccupyHK atau #OccupyCentral di media sosial. Dengan
menelusuri tagar tersebut maka foto-foto unjuk rasa itu bisa dilihat
perkembangannya.
Unjuk rasa pro-demokrasi dilakukan
sebagian besar mahasiswa itu tak bisa dipantau oleh rakyat Tiongkok
melalui media sosial. Pemblokiran media sosial dilakukan oleh media
sosial agar tidak terjadi provokasi kepada masyarakat yang lebih luas
atas aksi yang dilancarkan para mahasiswa tersebut.
Unjuk rasa terjad sejak pemerintah
Tiongkok memutuskan tidak adanya pemilihan umum secara langsung di
wilayah bekas jajahan Inggris yang kini telah menjadi bagian dari
Tiongkok, Hongkong. Karena foto-foto para pengunjuk rasa tersebut
tersebar bebas di media sosial, maka pemerintah memutuskan untuk
memblokir situs tersebut.
Unjuk rasa di Hongkong sudah berlangsung
beberapa hari sejak tanggal 27 September 2014. Gerakan ini berhasil
melumpuhkan pusat Kota Hong Kong. Bentrok antara demonstran dan aparat
pun tak terelakkan. Gas air mata menjadi alat untuk membubarkan aksi
unjuk rasa.