Senin, 22 Desember 2014

PROFIL Kota kuda Kuningan jawabarat

Profil Daerah kota kuningan

dari website resmi pemerintahan jawabarat 
    
 


Alamat

Jalan Siliwangi No.88 Kuningan

Nomor Telepon

0232-871045

Website

 
 

Selayang Pandang

 
 

Letak & Keadaan Geografis

Kabupaten Kuningan terletak pada titik koordinat 108° 23' - 108° 47' Bujur Timur dan 6° 47' - 7° 12' Lintang Selatan. Sedangkan ibu kotanya terletak pada titik koordinat 6° 45' - 7° 50' Lintang Selatan dan 105° 20' - 108° 40' Bujur Timur.
Dilihat dari posisi geografisnya terletak di bagian timur Jawa Barat berada pada lintasan jalan regional yang menghubungkan kota Cirebon dengan wilayah Priangan Timur dan sebagai jalan alternatif jalur tengah yang menghubungkan Bandung-Majalengka dengan Jawa Tengah. Secara administratif berbatasan dengan:
  • Sebelah Utara : Kabupaten Cirebon
  • Sebelah Timur : Kabupaten Brebes (Jawa Tengah)
  • Sebelah Selatan : Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Cilacap (Jawa Tengah)
  • Sebelah Barat : Kabupaten Majalengka
Kabupaten Kuningan terdiri atas 32 Kecamatan, 15 Kelurahan dan 361 Desa.

 
 
 

Sejarah

 
 
Kehidupan organisasi kemasyarakatan di Kabupaten Kuningan telah dimulai sejak + 3.500 tahun sebelum masehi (zaman neolitik dan megalith), hal ini didasarkan atas temuan peninggalan yang hingga kini dapat kita lihat di Taman Purbakala Cipari Kelurahan Cigugur, antara lain berupa menhir, dolmen, kuburan batu, perkakas batu, dan keramik.
Namun demikian, alternatif penentuan hari jadi Kuningan yang diusulkan oleh Tim Penulisan Sejarah Kuningan yang dibentuk dengan Surat Keputusan Bupati Kuningan No. 349/Hk.021.1/SK/Bp/XII/1976 tanggal 16 Desember 1976, pada awal penetapannya di dasarkan atas dua usulan, yaitu:
  • Berpegang pada periode awal atau periode "ARILE" yaitu tanggal 11 April 732 yang bertitik tolak pada penobatan Seuweukarma sebagai Raja Kuningan Pertama,dan;
  • Berpegang kepada masuknya agama Islam ke Kuningan yang diawali dengan masuknya “Sunan Gunung Jati” ke daerah Luragung pada tahun 1481, tepatnya saat penobatan Kepala Pemerintahan di Kuningan pada tanggal 1 September 1498
Akhirnya berdasarkan kesepakatan yang didasari oleh titi mangsa permulaan masuknya Agama Islam ke Daerah Kuningan, maka ditetapkanlah alternatif ke dua sebagai Hari Jadi Kuningan yaitu 1 September 1498 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Kuningan Nomor 21/Dp.003/XII/1978 tanggal 14 Desember 1978.

KEPALA PEMERINTAHAN DARI ZAMAN KE ZAMAN

Zaman Hindu
  1. Seuweukarma
  2. Sanjaya
  3. Rahiang Tamperan
  4. Rahiang Banga
  5. Rakean Darmasiksa
  6. Aria Kamuning
Zaman Islam
  1. Sang Adipati Kuningan
  2. Geusan Ulun
  3. Dalem Mangkubumi
Zaman Penjajahan Belanda & Jepang
  1. R. Brata Adiningrat
  2. Doejeh Brataamidjaja
  3. R. Dali Soejanataatmadja
  4. R. Moch. Achmad
  5. R. Umar Said
Zaman RI 1940 - Sekarang
  1. R. Noer Armadibrata (1945-1951)
  2. R. Asikin Joedadibrata (RECOMBA 1947-1948)
  3. R. Hollan Soekmadiningrat (RECOMBA 1948-1949)
  4. R. Abdoel Rifai (RECOMBA 1949-1950)
  5. R. Moch. Hafil
  6. R. Tikok Moch. Ichlas (1951-1952)
  7. R. Soemitra (1952-1954)
  8. Tb. Amin Abdulah (1954-1957)
  9. Yusuf (Pejabat 1957-1958)
  10. Saleh Alibasah (1958-1961)
  11. Usman Djatikusumah (1961-1966)
  12. Rd. Komar Suryaatmadja
  13. S. Soemintaatmadja (Pejabat 1966-1967)
  14. R. Aruman Wirananggapathi (1967-1973)
  15. Karli Akbar (1973-1978)
  16. R.H. Unang Sunardjo, SH. (1978-1983)
  17. H. M. Jufri Pringadi (1983-1988)
  18. Drs. H. Subandi (1988-1993)
  19. H. Yeng DS Partawinata, SH (1993-1998)
  20. Drs. H. Arifin Setiamihardja, MM (1998-2003)
  21. H. Aang Hamid Suganda,S,Sos - Drs. H. Aan Suharso, M.Si (2003-2008)
  22. H. Aang Hamid Suganda,S.Sos - Drs. H. Momon Rochmana, M.M. (2008-2013)
     
 
 

Visi dan Misi

 
 

VISI

Kuningan lebih Sejahtera Berbasis Pertanian dan Pariwisata yang Maju dalam Lingkungan Lestari dan Agamis Tahun 2013

MISI

  1. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan memantapkan pembangunan manusia melalui akselerasi peningkatan derajat pendidikan, kesehatan, dan daya beli.
  2. Meningkatkan pengembangan agropolitan dan kepariwisataan daerah melalui penguatan sarana dan prasarana, sinergitas sektor dan wilayah, serta produktvitas dengan berorientasi pada pemberdayaan perekonomian rakyat.
  3. Meningkatkan kehidupan masyarakat yang agamis, harmonis, dan bersatu.
  4. Meningkatkan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup dalam kerangka Kabupaten Konservasi dengan berorientasi pada perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan secara lestari.
 
 

Arti dan Lambang

 
 
MAKNA UMUM LAMBANG DAERAH KABUPATEN KUNINGAN
Dengan modal semangat dinamis, konstruktif, sportif, semangat menegakkan keadilan, melenyapkan kebathilan, sanggup berjuang membangun dan bertaqwa kepada Allah SWT untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
ARTI UNSUR-UNSUR LAMBANG DAERAH
Dasar
Perisai berbentuk lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia berarti tenang, penegak keamanan Pancasila dan UUD 1945 serta lambang keadaan yang selalu aman, tenteram dan sejahtera.
Kuda Jantan
Melambangkan sifat masyarakat kuningan yang dinamis, konstruktif, kretif, sportif, semangat menegakan keadilan dan melenyapkan kebathilan. Dalam sejarah perjuangan leluhur Kuningan dan masa gerilya dalam Kabupaten Kuningan, kuda digunakan sarana angkutan dan juga digunakan sebagai alat perjuangan, serta terkenal dengan Leutik-leutik kuda Kuningan (Kecil-kecil kuda Kuningan).
Gunung Ciremai
Menunjukan Kuningan berada di kaki gunung Ciremai, gunung tertinggi di Jawa Barat dengan tanahnya yang subur, udaranya sejuk dan nyaman, cocok untuk daerah wisata.
Air Sungai Lima Gelombang
Air sungai melambangkan bahwa Kabupaten Kuningan memiliki lima sungai yang besar, yaitu Cisanggarung, Cijolang, Cisande, Cijangkelok dan sungai Citaal.
Bokor Kuning
Melambangkan sejarah lahirnya Sang Adipati Kuningan yang kemudian menjadi kepala pemerintahan pertama di Kuningan pada tanggal 1 April 1498. Bokor Kuning diartikan juga sebagai lambang lahirnya Pemerintah Kabupaten Kuningan pada tanggal 1 September 1498.
Padi
Melambangkan kesuburan di bidang pangan.
Kapas
Melambangkan kesuburan di bidang sandang.
ARTI WARNA
Hijau  :
Kemakmuran, kesejukan, ketenangan dan harapan (optimis)
Putih  :
Kesucian, kebersihan, kejujuran, keadilan dan kewibawaan
Hitam  :
Tegak, kuat, kebenaran, ampuh dan teguh
Biru  :
Kesetiaan, ketaatan, kepatuhan, kebesaran jiwa, berpandangan luas, perasaan halus, rendah hati dan berjiwa besar
Kuning Emas  :
Kesejahteraan, keagamaan, keagungan, keluhuran dan keluhungan

Kamis, 18 Desember 2014

MISTERI DI KOTA KUDA KUNINGAN JAWABARAt

Misteri “Batu Tulis” Desa Jabranti, Kuningan, Jawa Barat

yusuppirdaus14.blogspot.com

Misteri “Batu Tulis” dari Desa Jabranti, Kuningan, Jawa Barat

Indonesian Archeology header
Keberadaan Batu Tulis di Desa Jabranti, Kuningan, Jawa Barat, menyentuh dua babak masa, yaitu prasejarah dan sejarah.
Setidaknya sejak tiga puluh tahun silam, warga mengetahui sepasang batu berdiri tegak di punggungan Gunung Pojoktiga pada ketinggian 1.300 meter, yang terletak di wilayah Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat.
Menhir (batu tegak) ini oleh warga sekitar dikenal dengan nama sebutan “Batu Tulis” lantaran terdapat goresan-goresan di permukaannya yang sekarang ini mulai ditumbuhi lumut.
Bersama seorang dosen Geografi Universitas Indonesia, Taqyuddin, Masyarakat Arkeologi Indonesia (MARI) tergerak untuk melakukan peninjauan dan penelitian pada awal Februari lalu.
Ketua Umum MARI yang sekaligus ahli arkeologi dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia, Ali Akbar, melaporkan bahwa penelitian terhadap “Batu Tulis” mendesak untuk dilakukan.
Batu-batu itu terletak di alam terbuka sehingga kondisi batu sangat rentan karena kena terpaan hujan dan angin. Apalagi lokasi tersebut juga rawan longsor. Titik lokasi “Batu Tulis” tepatnya di Desa Jabranti, yang kurang lebih satu jam perjalanan dari kota Kuningan.
batu-tulis-desa-jabranti
Kemudian dari Desa Jabranti menuju dusun terdekat di kaki pegunungan yakni Dusun Banjaran, masih menempuh jalan setapak dengan berjalan kaki selama sekitar 30 menit.
Dari sana, dilanjutkan dengan trekking mendaki gunung 3-4 jam untuk mencapai batu ini, jadi lokasinya berada di batas dua kabupaten, Brebes dan Cilacap. Berdasarkan konfirmasi ke Balai Arkeologi, baik Balai Jawa Barat maupun Jawa Tengah, temuan ini belum terdata.
Memang sudah lama masyarakat setempat tahu tentang batu, tapi itu pun hanya segelintir. Yang tahu juga tidak terlalu peduli, karena jalur ini jarang dilintasi, aksesnya sulit.
Beberapa penduduk hanya masuk hutan ketika mencari kayu, hasil hutan, atau berburu. Maka tidak pernah berlanjut dengan penelitian sebelumnya,” ungkap Ali Akbar yang ditemui di FIB-UI, Depok (12/2/13).
Ukuran “Batu Tulis” adalah setinggi 160 cm, dengan lebar 80 cm, dan lingkaran terlebar 180 cm. Jarak dua batu adalah 153 cm dan tersusun dalam posisi tegak saling berhadapan.
Hewan dan manusia
Uniknya, keberadaan “Batu Tulis” menyentuh dua babak masa dalam purbakala. Batu berarti peninggalan tradisi Megalitikum (batu besar) pada masa prasejarah, dan gambarnya menunjukkan relief pada masa sejarah klasik.
Melihat gambar-gambarnya, ditengarai relief ini merupakan suatu kisah. Ali menduga, batu telah ada sejak zaman prasejarah, lantas dipakai kembali manusia untuk menggambarkan kisah saat beralih ke zaman sejarah.
menhir-batu-tulis-desa-jabrantiSementara ini pada pahatan di atas ketiga sisi atau bidang batu, dikenali beberapa bentuk/motif berupa hewan dan antropomorfik (anthropomorphic: pemanusiaan atau atribusi pada bentuk/karakter manusia).
Antara lain ular naga, lengkap dengan kepala tubuh, sisik, ekor; moncong menyerupai buaya; kepala burung; belalai gajah; serta manusia dengan profil menyamping dan sedang memegang senjata semacam parang.
Selain bentuk-bentuk tersebut, terdapat juga beberapa goresan berupa bentuk geometris yang masih sulit dikenali. “Penelitian yang lebih intensif diperlukan,” pungkas Ali. Ia mengatakan, MARI berencana penelitian selanjutnya akan membaca dan menafsirkan setiap guratan gambar ini. (Gloria Samantha/NatGeo Indonesia)

Minggu, 14 Desember 2014

ISTIMEWA KOTA KUNINGAN

istimewa kota kuningan


Kota Kuningan adalah salah satu Kabupaten yang terletak di Propinsi Jawa Barat bagian timur,wilayah kota Kuningan berbatasan langsung dengan Kab.Majalengka (sebelah timur),Kab.Brebes (sebelah barat-Jateng),Kab.Ciamis (sebelah selatan),dan Kab.Cirebon di sebelah utara kota Kuningan.
Setiap kota mempunyai ciri khasnya masing-masing,begitu juga dengan kota Kuningan yang memiliki beragam objek wisata alam yang indah dengan cuacanya yang sejuk.namun sayang,banyak orang yang tidak tahu akan keindahan alam dan pesona wisata budaya yang sangat menarik untuk dikunjungi,tapi beberapa tahun belakangan ini kota kuningan telah memperlihatkan pesonanya.

Berikut dibawah ini adalah beberapa obyek wisata kota Kuningan yang dapat anda kunjungi,ada apa saja sih di Kuningan?


Gunung Ciremai


Gunung tertinggi di Jawa Barat ini terlihat menawan ketika anda pertama kali datang berkunjung ke kota Kuningan.sepanjang perjalanan anda bisa melihat keindahan gunung Ciremai ketika masih berada di wilayah Cirebon,Majalengka,Brebes,ataupun Ciamis.
Buat para pecinta alam,gunung Ciremai merupakan salah satu tempat favorit bagi para pendaki.



Sangkanhurip


Sangkanhurip merupakan tempat pemandian air panas di kaki gunung Ciremai,lebih tepatnya berada di Kecamatan Cilimus dan salah satu lokasi wisata yang terkenal di Kuningan.di tempat ini terdapat beberapa kolam renang air panas terbuka maupun kamar-kamar tertutup yang sumber air panasnya di ambil langsung dari gunung Ciremai,yang sangat cocok buat anda yang ingin relaksasi tubuh.di sini juga merupakan sebuah hotel berbintang untuk tempat peristirahatan bagi para wisatawan yang sedang berkunjung ke kota Kuningan.



Taman Wisata Alam Linggarjati


Linggarjati adalah salah satu objek wisata alam terbaik di Kabupaten Kuningan,karena ditempat ini juga anda bisa menyaksikan indahnya panorama gunung Ciremai dengan berbagai keanekaragaman flora dan fauna serta hutan pinusnya yang asri dan sejuk.selain itu ada juga lokasi Outbound untuk para petualang dan juga kolam renang.untuk para pendaki yang ingin ke puncak gunung Ciremai,Linggarjati merupakan salah satu tempat titik awal pendakian yang menurut para pendaki jalur linggarjati adalah rute yang paling banyak dilalui karena jalurnya yang menantang.
Tidak jauh dari Taman Wisata Alam Linggarjati terdapat pula bangunan bersejarah yaitu Gedung Perjanjian Linggarjati,Gedung ini adalah saksi bisu tempat berlangsungnya perjanjian antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Belanda.



Cibulan


Cibulan merupakan salah satu lokasi wisata tertua di Kuningan,yang di dalamnya terdapat beberapa kolam pemandian atau kolam renang besar yang airnya sangat dingin sekali.mungkin kalau anda berenang ditempat ini akan terasa berbeda,karena selain airnya yang sangat dingin dan jernih,anda akan ditemani oleh segerombolan ikan dewa.menurut warga sekitar ikan dewa disebut juga ikan kancra bodas yang dikeramatkan,konon katanya ikan dewa adalah jelmaan dari para prajurit yang dikutuk menjadi ikan karena membangkang terhadap pangeran prabu siliwangi.
Untuk para wisatawan yang ingin berenang sambil bercengkrama dengan ikan dewa atau sekedar berfoto dengan ikan tersebut,anda bisa mengunjungi kolam pemandian Cibulan yang terletak di Desa Manis Kidul,Kecamatan Jalaksana,Kabupaten Kuningan.



Waduk Darma


Waduk Darma adalah salah satu objek wisata yang selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun wisatawan luar kota,yang terletak di sebelah barat daya dari kota Kuningan.selain berfungsi sebagai penampungan air untuk pengairan dan perikanan,waduk ini juga dapat dijadikan sarana rekreasi dan memncing.ketika senja hari tiba,banyak para wisatawan yang terpesona akan keindahan Waduk ini,karena Waduk Darma dikelilingi oleh bukit dan lembah dengan pemandangan yang indah dan udaranya yang sangat sejuk.ditempat ini juga ada beberapa fasilitas yang disediakan seperti untuk mengelilingi Waduk Darma anda bisa menyewa perahu,serta tersedia juga Flying Fox (Outbound) dan tempat berkemah serta adanya Cottage dan lain-lain.Waduk ini juga merupakan wisata air terbesar di Jawa Barat.



Talaga Remis



Talaga Remis adalah sebuah danau besar yang terletak di kaki gunung Ciremai,dan merupakan salah satu dari beberapa objek wisata alam yang ada di kota Kuningan,tepatnya berada di Desa Kaduela,Kecamatan Pasawahan,Kabupaten Kuningan.
Pemandangan alam yang indah,udara yang sejuk,serta air danau yang jernih dikelilingi oleh pohon pinus yang rindang menjadi daya pikat bagi para wisatawan yang ingin mengunjungi tempat ini.tersedia pula berbagai fasilitas seperti sepeda air atau perahu motor juga tersedia Park and Resort.
Selain Talaga Remis  di kota kuningan juga terdapat 8 Telaga (bahasa sunda:Talaga) lainnya yang tak kalah indahnya,yaitu: Telaga Buruy,Telaga Leat,Telaga Nilem,Telaga Leutik,Telaga Tespong,Telaga Deleg,Sumur Jalatunda,dan Situ Ayu Salintang.



Palutungan & Curug Putri



Palutungan merupakan kawasan hutan sebagai tempat berkemah atau Camping Area yang dilengkapi fasilitas MCK dan musholla.para pendaki yang ingin ke puncak gunung Ciremai atau turun gunung,biasanya berkemah ditempat ini,karena Palutungan juga sebagai salah satu jalur untuk menuju puncak gunung Ciremai.ada pula para wisatawan yang berkunjung hanya sekedar menikmati pesona indahnya alam pegunungan yang asri dan sejuk,serta keindahan alamnya yang masih asli dan alami.Palutungan terletak di Desa Setianegara,Kecamatan Cigugur,yang menyimpan keanekaragaman flora dan fauna.
Sedangkan Curug Putri merupakan sebuah air terjun yang indah serta airnya yang jernih,dan digunakan sebagai tempat pemandian para pendaki,ataupun para wisatawan yang ingin menikmati kesegaran mandi di air terjun.



Curug Sidomba



Curug Sidomba adalah objek wisata air yang merupakan sebuah air terjun yang eksotis,terletak di Desa Peusing,Jalaksana,Kabupaten Kuningan yang berada di kaki gunung Ciremai.selain indah,Curug Sidomba ini terlihat unik karena air terjun disini dibuat oleh tangan manusia dan bukan air terjun alami,sehingga berbeda dengan air terjun pada umumnya.di tempat ini juga terdapat berbagai macam ikan seperti ikan kancra bodas dan ikan mas,termasuk beberapa hewan lainnya seperti beberapa ekor domba yang memiliki keunikan tanduknya.


Taman Purbakala Cipari

Taman Purbakala Cipari merupakan situs peninggalan era megalitikum dari masyarakat yang hidup di daratan Sunda Besar (mencakup Sumatera,Jawa,dan Kalimantan serta laut yang menghubungkan ketiganya pada masa purba,sekitar 10.000 tahun yang lalu),lokasinya terletak di Desa Cipari,Kecamatan Cigugur,Kabupaten Kuningan.ditempat ini di temukan tiga peti kubur batu yang didalamnya terdapat bekal kubur berupa kapak batu,gelang batu,dan gerabah,dan ini adalah salah satu tempat ditemukannya peninggalan kebudayaan prasejarah di Kabupaten kuningan Jawa Barat.
Situs ini telah dilengkapi dengan museum,dan sekarang menjadi tujuan wisata pedagogi (purbakala) yang menarik untuk dikunjungi.